Bila Anda
ingin menjadi seorang suami yang disukai oleh istri, Anda perlu mengetahui
sikap apa saja yang umumnya disukai oleh sang istri. Dengan pengetahuan ini,
Anda bisa mengembangkan potensi yang masih tersembunyi dan memperbaiki sikap
yang kurang disukainya. Ketika sikap Anda semakin memikat hati sang istri, maka
cintanya pada Anda akan semakin besar.
1.
Sikap Pemimpin
Kita tahu
setiap rumah tangga butuh seorang pemimpin untuk mengatur keperluan rumah
berikut penghuninya dan ia bertanggung jawab atas seluruh penghuni rumah.
Karena begitu besar perannya maka ia harus didengar dan ditaatinya selama tidak
memerintahkan maksiat kepada Allah Ta’ala. Dengan hikmah-Nya yang agung, Allah
Ta’ala memilih pria untuk menjadi pemimpin tersebut, sebagaimana firman-Nya,
Kaum pria itu
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka (kaum pria) atas sebagian yang lain (kaum wanita), dan karena mereka
(kaum pria) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. ….(An-Nisaa’: 34)
Demikian
indahnya tuntunan kalam Ilahi di atas dalam menetapkan tatanan hidup yang pasti
akan mengantarkan kepada kebahagiaan.
Perlu juga
Anda ketahui, seorang suami yang berjiwa pemimpin harus kuat tetapi tidak
kasar, baik hati tetapi tidak lemah, gagah tetapi tidak menakutkan, penuh ide
tetapi tidak malas, sederhana tetapi tidak kehilangan kepercayaan diri, bangga
tetapi tidak arogan dan tetap rendah hati, berselera humor tetapi tidak
kelihatan bodoh.
2.
Komunikatif
Seorang
istri menyukai suami yang komunikatif dan selalu punya bahan pembicaraan yang
menarik. Suami yang humoris tentu saja punya nilai plus di mata istri.
3.
Perhatian
Seorang
istri menyukai suami yang penuh perhatian. Perhatian yang wajar dan tulus bisa
membuat sang istri merasa dihargai dan disayangi. Bila disampaikan pada saat
yang tepat, perhatian yang kecil pun bisa meninggalkan kesan yang manis tak
terlupakan.
4.
Pengertian
Seorang
suami yang penuh pengertian tidak suka memberi ceramah panjang lebar, memasang
wajah cemberut atau marah besar untuk mengubah kebiasaan buruk istrinya.
Memperlakukan istri dengan baik merupakan perkara yang dianjurkan oleh syariat.
Seorang suami wajib memperlakukan istrinya dengan baik serta banyak bersabar
dan lapang dada dalam menghadapinya, apalagi bila usia istri masih belia. Ia
selalu siap memaafkan kesalahan sang istri, berusaha mentolerir kelemahannya,
berupaya memenuhi keinginannya, mencoba melihat dari sudut pandangnya, dsb.
Seorang istri tak sekedar meminta cinta suami dalam gugusan kata-kata, tetapi
juga mendambakan secawan kasih dan pengertian, telinga yang mau mendengar
keluhnya, mata yang mencipta keteduhan di hatinya, jemari yang mengeratkan
temali kasih dalam jiwanya.
5.
Tegas
Seorang
istri memerlukan seorang pendamping yang bisa bersikap tegas terutama dalam
mengambil keputusan. Misalnya ketika bingung memilih, ia memerlukan bantuan
sang suami dalam mengambil keputusan. Suami yang plin-plan, ragu-ragu, dan
sulit dalam mengambil keputusan biasanya kurang begitu dihormati.
6.
Tegar
Seorang
istri mengagumi suami yang bersikap tegar dan berjiwa besar. Ketegaran tidak
tampak ketika segala sesuatu berjalan lancar. Seorang suami diuji ketika ada
masalah. Mudah menyerah, putus asa, dan frustasi adalah sikap yang tidak
disukai. “Bagaimana mungkin aku berlindung pada seorang yang juga rapuh sepertiku!”,
kata sang istri.
7.
Menghormati Wanita
Istri akan
menghormati suami yang menghormatinya. Kapan seorang istri merasa dihormati?
Misalnya, ketika ia dibukakan pintu dan dipersilahkan masuk lebih dulu, ketika
beban yang diangkatnya diambil alih, ketika ia tidak dibiarkan menunggu terlalu
lama, ketika ia dipuji, ketika hasil karyanya –misalnya masakan- dihargai, dsb.
8.
Melindungi Wanita
Meskipun
suka dilindungi, namun seorang istri tidak menyukai perlindungan suami yang
over dan kaku. Seorang istri menyukai perlindungan yang lembut. Misalnya,
berjalan atau menyeberang pada posisi aman, ditemani ketika dia merasa
ketakutan, diantar ke dokter ketika dia sakit, dsb.
9.
Menghargai Wanita
Seorang
istri ingin dihargai oleh suaminya. Dia tidak suka mendampingi suami yang
terkesan tidak terlalu menghargainya. Kapan sang istri merasa dihargai? Ketika
dari luar kota Anda meneleponnya dan mengatakan “Sayang, aku rindu…!” padahal
baru sehari berpisah, ketika Anda meminta pendapatnya, ketika Anda tidak
menyembunyikan sesuatu dengan alasan itu urusan laki-laki, dsb.
10.
Simpatik
Suami yang
simpatik tidak hanya bersikap baik kepada istrinya, tetapi juga kepada keluarga
istrinya, serta kepada orang lain -misalnya tetangga-. Dengan demikian sang
suami membuktikan bahwa kebaikannya bukan sandiwara, tapi benar-benar kebiasaan
dan sifatnya.
11.
Romantis
Suami yang
romantis biasanya bersikap manis, memperlakukan istrinya dengan lembut,
memanggilnya dengan sebutan yang romantis, memberinya bunga, dsb. Setiap suami
perlu belajar untuk bersikap romantis. Mengapa? Karena suami yang romantis
adalah idaman setiap istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar